YOGYA – Menurut Identity Theft Resource Center (ITRC),sampai bulan Juli 2018 diketahui bahwa telah terjadi 668 kasus kejahatan siber dengan total data hilang mencapai 22.408.258 sehingga perlu menginkripsi data. Demikian Crissie Maryanto Marketing Direktur Eset Indonesia di Baturaden, Purwokerto Sabtu (11/8 2018) dalam acara Baruraden Adventure Recharge. Menurutnya, besarnya data yang hilang menunjukkan rentannya pertahanan banyak korporasi dunia terhadap serangan melalui jaringan.
Similar Posts
ESET Perkenalkan NOD32 dan Smart Security 5
NOD32 Antivirus 5 dan Smart Security 5 adalah dua produk…
Awas, Virus Pengunci Komputer yang Meminta Tebusan
Jakarta, CNN Indonesia — Sejak 2013, ransomware, sebuah virus yang…
Mengenal WannaCry, Ransomware yang Serang Dunia
Jakarta, CNN Indonesia — Dunia diserang ransomware WannaCry, Sabtu (13/5)…
AwanPintar Hadirkan Peta Ancaman Digital di Indonesia Real Time
TEMPO.CO, Jakarta – AwanPintar, sebuah Cloud Security Engine hasil karya anak bangsa, PT…
Serangan Siber ke Indonesia Capai 1,9 Juta Kali per Hari, Ini Daftar 10 Teratas Tipe Serangan
Liputan6.com, Jakarta – AwanPintar.id telah merilis laporan mengenai situasi keamanan…
Kacau, 530.000 Data Akun Zoom Dijual Hacker di Dark Web
Jakarta, CNBC Indonesia – 530 ribu data password dan detil…

